Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih melakukan kajian terhadap persiapan dan tahapan untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dengan sasaran anak usia enam bulan ke atas.
Hal ini diungkapkan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. Nadia menyebut, pengkajian ini juga termasuk perhitungan kick off atau dimulainya pemberian vaksin Covid-19 untuk anak berusia di bawah lima tahun (balita).
"Kita masih lakukan persiapan kajian dan tahapan-tahapannya. Mengingat jenis vaksin yang bisa digunakan untuk booster (usia) di atas enam tahun dan kemudian di bawah (usia) enam tahun itu kan baru satu jenis vaksin, yaitu Pfizer," kata Nadia saat ditemui wartawan di Kantor Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Jumat (27/1).
Nadia memperkirakan, vaksin Covid-19 untuk anak balita dapat diberikan pada triwulan kedua atau sekitar Maret 2023. Namun, hal ini pun juga perlu dikoordinasikan dengan produsen dari jenis vaksin yang akan disuntikkan untuk anak berusia enam bulan ke atas.
"Perlu koordinasi dengan penyedia vaksin, karena vaksin yang baru mendapatkan EUA itu Pfizer. Jadi, perlu perhitungan kesiapan produsen sendiri dan kapan mereka bisa mengirimkan vaksin tersebut ke Indonesia," ujar dia.
Dalam hal ini Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) telah mengeluarkan rekomendasi soal vaksin Covid-19 untuk anak berusia enam bulan ke atas. Adapun dalam pelaksanaannya nanti, vaksinasi Covid-19 untuk anak akan diberikan secara gratis.
"Sampai sekarang kebijakan untuk vaksinasi Covid tidak berbayar, itu yang jadi penting untuk segera dimanfaatkan," tutur Nadia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, program vaksinasi Covid-19 dengan sasaran anak berusia enam bulan sampai 11 tahun bakal segera dilaksanakan. Budi memastikan vaksin tersebut juga akan diberikan secara gratis.
Hal itu disampaikan menyusul diterbitkannya izin penggunaan darurat (EUA) vaksin Covid-19 comirnaty produksi Pfizer-Biontech dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai dosis primer untuk program vaksinasi anak dengan usia tersebut.
Budi menuturkan, pemerintah dipastikan memiliki cukup anggaran untuk pelaksanaan program vaksinasi anak usia di bawah 12 tahun. Pihaknya akan memulai program ini menggunakan vaksin Covid-19 jenis Pfizer terlebih dulu.
Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan jenis vaksin lain juga dapat digunakan asalkan telah mendapatkan persetujuan atau izin penggunaan dari BPOM.
"Nanti segera akan kita proses untuk vaksinasi anak secara gratis," kata Budi dalam konferensi pers secara daring, Kamis (5/1).